Senin, 10 November 2014

Bilal Jum'at dan Sholat 'Id

Assalamu'alaikum ,,,,

" Semoga Blog kali ini bisa bermanfaat bagi Lo semua yang sedang belajar jadi Bilal di masjid, dan sang penulis sengaja memberi tulisan latin yg sangat sederhana untuk memudahkan bagi para pembaca yg masih kurang mahir dalam membaca tulisan Arab ".

بلال الجمعة

Bilal maju kedepan sambil mengambil tongkat khutbah dan menghadap kearah jama’ah sambil mengucapkan salam,kemudian mengucapkan :

يا معاشر المسلمين ,,, وزمرة المؤمنين رحمكم الله ,,, روي عن ابي هريرة رضي الله عنه : ان النبي صلى الله عليه وسلم قال : اذا قلت لصاحبك يوم الجمعة  " انصت " والامام يخطب فقد لغوت ,,,
انصتوا ,, واسمعوا ,, واطيعوا ,, رحمكم الله  ,,,,,, 3x

( Yaa Ma'asyirol Muslimin...Wa Zumrotal Mu'minina Rohimakumulloh...Ruwiya 'an Abi Huroirata Rodhiyallohu 'anhu : Annan Nabiyya SAW qola : Idza qulta lishohibika yaumal jum'ati " Anshit " wal imamu yakhthubu faqod laghout...Anshitu..Wasma'u,,Wa Athi'u..Rohimakumulloh...3x )

( Khotib maju dan bilal menyerahkan tongkat kepada Khotib dan di sunnahkan khotib mengucapkan salam kepada bilal pada saat pengambilan tongkat ) kemudian bilal membaca :

اللهم صل على سيدنا محمد ,,, 3x  والحمد لله رب العالمين ,,, اللهم قو الاسلام من المسلمين والمسلمات
 والمؤمنين والمؤمنات ,,, وانصرهم / وسيرهم على معاند الدين ,,, رب اختم لنا منك بالخير ,,, ويا خير
الناصرين برحمتك يا ارحم الراحمين

( Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammad 3x ... wal hamdulillahi Robbil 'alamin .. Allohumma qowwil islam minal muslimina wal muslimat, wal mu'minina wal mu'minat , wanshurhum / wa sayyirhum 'ala mu'anididdin, Robbikhtimlana minka bil khoir wa yaa khoiron nashirina bi rohmatika yaa arhamar Rohimiin )

( Khotib mengucapkan salam pada jama’ah sholat jum’at  )
Kemudian bilal mengumandangkan adzan

Dan pada saat Khotib duduk diantara 2 khutbah yakni khutbah pertama dan khutbah kedua maka bilal mengucapkan :
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد ,,,,
  

بلال العيدين

Bilal maju kedepan sambil mengambil tongkat khutbah dan menghadap kearah jama’ah sambil mengucapkan salam,kemudian mengucapkan :

يا معاشر المسلمين ,,, وزمرة المؤمنين رحمكم الله ,,, اعلموا ان يومكم هذا يوم عيد الفطر / عيد الاضحى ,,, ويوم السرور ,,, ويوم المغفور ,,, قد احل الله لكم فيه الطعام ,,, وحرم عليكم فيه الصيام ,,, فاذا صعد
الخاطب على المنبر ,,, فلاتتكلم احدكم ,,, ومن يتكلم فقد لغا ,,,
انصتوا ,, واسمعوا ,, واطيعوا ,, رحمكم الله  ,,,,,, 3x

( Yaa Ma'asyirol muslimiin,,wa zumrotal mu'minina rohimakumulloh,, i'lamuu anna yaumakum hadza yaumu 'idil fithri / 'idil adh-ha ( pilih salah satu yg sesuai ) wa yaumus surur ,, wa yaumul maghfur ,, qod ahallallohu lakum fihit tho'am wa harroma 'alaikum fihis syiyam ,, fa idza sho'idal khothibu 'alal minbar fa laa tatakallam ahadukum,, wa man yatakallam fa qod lagho ,,, Anshitu,, was ma'uu,,wa athi'u,, rohimakumulloh ,,, )
  
( Khotib maju dan bilal menyerahkan tongkat kepada Khotib dan di sunnahkan khotib mengucapkan salam kepada bilal pada saat pengambilan tongkat ) kemudian bilal membaca :

اللهم صل على سيدنا محمد ,,, 3x  والحمد لله رب العالمين ,,, اللهم قو الاسلام من المسلمين والمسلمات
 والمؤمنين والمؤمنات ,,, وانصرهم / وسيرهم على معاند الدين ,,, رب اختم لنا منك بالخير ,,, ويا خير
الناصرين برحمتك يا ارحم الراحمين

( Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammad 3x ... wal hamdulillahi Robbil 'alamin .. Allohumma qowwil islam minal muslimina wal muslimat, wal mu'minina wal mu'minat , wanshurhum / wa sayyirhum 'ala mu'anididdin, Robbikhtimlana minka bil khoir wa yaa khoiron nashirina bi rohmatika yaa arhamar Rohimiin )

( Khotib mengucapkan salam pada jama’ah sholat ‘id  )
Dan perlu di ingat bahwa " tidak ada adzan " pada saat bilal khutbah ‘idain

Dan pada saat Khotib duduk diantara 2 khutbah yakni khutbah pertama dan khutbah kedua maka bilal mengucapkan :
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد ,,,,

Nb.
v  Bilal disampaikan dengan santai tanpa tergesah-gesah
v Hilangkan gerogi dg cara menganggap semua jama’ah manusia biasa yang mempunyai derajat yang sama seperti anda dan bacalah sebelum maju :      وليتلطف ولا يشعرن بكم احدا ( Wal yatalath-thof wal yusy'ironna bikum ahada ) 3tanpa bernafas
v  Perbanyak latihan untuk menambah kematangan dan kecakapan penyampaian
v  Semangat belajar untuk kesuksesan masa sekarang dan masa depan
v  Bilal mempunyai banyak versi dalam setiap daerah,olehkarenanya jangan saling menyalahkan kecuali ketika maknanya menyimpang/salah.



Selasa, 04 November 2014

Pendekatan & Tekhnik Dalam Pengelolaan Kelas

@ Numpang Titip Makalah Sekalian bagi-bagi ilmu bagi Lo semua yang pingin tau gimana cara dalam mengelola kelas dengan baik ,,,,,  Semoga bermanfaat


   
BAB I
PENDAHULUAN

        A.      Latar Belakang
          Pengelolaan kelas merupakan salah satu hal yang terpenting didalam mencapai tujuan pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Karena tanpa pengeloaan kelas yang baik, maka sulit kiranya seorang guru dapat mentransfer ilmunya kepada peserta didiknya dengan baik. Oleh karenanya patut bagi seorang tenaga pendidik untuk mengetahui ilmu dalam pengelolaan kelas agar dapat mentransfer ilmu yang diberikan dengan baik kepada para peserta didik.
Meski begitu pentingnya ilmu dalam pengelolaan kelas, namun tidak semua tenaga pendidik mengetahui ilmu tentang pengelolaan kelas. Oleh karena itu kami membuat sebuah makalah yang berjudul “ Pendekatan dan tekhnik dalam pengelolaan kelas “. Dengan harapan makalah ini dapat memberi tambahan rujukan bagi seorang tenaga pendidik dalam menyukseskan tujuan dari hakikat pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian pengelolaan kelas ?
2.        Apa tujuan pengelolaan kelas ?
3.        Apa masalah-masalah dalam pengelolaan kelas ?
4.        Bagaimana pendekatan dan tekhnik dalam pengelolaan kelas ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian pengelolaan kelas
2.      Agar mahasiswa mengetahui tujuan pengelolaan kelas
3.      Agar mahasiswa mengetahui masalah-masalah dalam pengelolaan kelas
4.      Agar mahasiswa mengetahui pendekatan dan tekhnik dalam pengelolaan kelas

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga yang menunjukkan dirinya ke dalam dunia pendidikan, maka penting untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas terbagi dua kata yaitu: pengelolaan dan kelas, pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awalan pe- dan akhiran an-. Istilah lain pengelolaan adalah “ managemen ” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan atau  pengelolaan.
Sedangkan “ kelas ” menurut Oemar Namanik (1987:311) adalah : suatu kelompok orang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru, menurut Suharsimi Arikunto (1988:17) pengertian umum “ kelas ” adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.

B.  Pengertian Teknik Pengelolaan Kelas

Teknik-teknik pengelolaan kelas dapat digolongkan ke dalam teknik preventif dan teknik kuratif. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan teknik kuratif adalah teknik untuk mengurangi tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan kegiatan belajar mengajar.
Teknik-teknik tersebut sekaligus merupakan komponen-komponen keterampilan mengelola kelas :
a.   Teknik Preventif
Yang dapat digolongkan ke dalam teknik preventif adalah :
1)    Sikap terbuka.
2     Sikap menerima dan menghargai.
3)    Sikap empati.
4)    Sikap demokratis.
5)    Mengarahkan siswa pada tujuan kelompok.
6)    Menghasilkan antara kelempok yang disepakati siswa.
7)    Mengusahakan siswa.
8)    Memperjelas komunikasi.
9)    Menunjukkan kehadiran.
 b.    Teknik Kuratif
Yang dapat digolongkan ke dalam teknik kuratif :
1)    Penguatan negatif.
2)    Penghapusan.
3)    Hukuman.
4)    Membicarakan.
5)    Bersikap masa bodoh terhadap pembelajaran.
6)    Memberikan tugas yang bernilai menunjukkan tongkah laku yang menguasai.
7)  Memberikan tugas yang memerlukan keberanian siswa menunjukkan tingkah laku menguasai.
8)  Memberikan tugas yang menuntut kekuatan fisik bagi siswa yang menunjukkan menguasai.
9)   Tidak menyalahkan siswa secara langsung menunjukkan segi-segi keberhasikan bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku ketidak mampuan.
10)   Tidak memberikan respon ekspresi wajah tetap bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku membalas mendendam.
11)   Mendorong partisipasi.
12)   Memeratakan partisipasi.
13)   Mengurangi ketegangan.
14)   Mengatasi pertentangan antar pribadi atau antar kelompak.
                                                                             
C.  Tujuan Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan, karena ada tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas walaupun terkadang kelelahan fisik maupun fikiran dirasakan. Guru sadar tanpa mengelola kelas yang baik maka akan menghambat kegiatan belajar mengajarnya, itu sama saja membiarkan jalannya pengajaran tanpa memmembuka hasil yaitu mengantarkan anak didik dari tidak berilmu menjadi berilmu.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan, secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah : “ Penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas, fasilitas yang ddisediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa ”.
Menurut Suharsimi Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera  tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

D.  Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas

Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku anak didik adalah :
1) Kurang kesatuan misalnya dengan adanya kelompok-kelompok klik-klik dan pertentangan jenis kelamin.
2) Tidak ada standar prilaku dalam bekerja kelompok. Misalnya : ribut, bercakap-cakap, pergi ke ana kemari, dan sebagainya.
3) Reaksi negatif terhadap anggota dalam bekerja kelompok, misalnya: ribut, bermusuhan, mengucilkan dan merendahkan kelompok bodoh.
4) Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannnya, menerima, mendorong perilaku anak didik yang keliru.
5) Mudah mereaksi ke hal-hal negative / terganggu, misalnya: bila didatangi monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebagainya.
6) Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya: dalam lembaga yang alat-alat belajarnya kurang, kekurangan uang, dan lain-lain.
7) Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya.

E.   Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas


Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus mendalami kerangka acuan pendekatan-pendekatan kelas, sebab dalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani suatu kasus pengelolaan kelas merupakan alternatif yang baik sesuai dengan hakikat masalahnya. Artinya, seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa penggunaan sesuatu pendekatan sangat cocok dengan hakikat  masalah yang ingin diatangulangi. Dan sebaiknya seorang guru tidak hanya mengelola kelas saja atau seorang guru tidak akan berhasil baik setiap kali menangani  kasus kelas, Namun guru yang profesional harus mengelola kelas dengan sebaik mungkin. Bila guru gagal mengelola kelas pada tahap pertama, maka  guru masuh bisa melakukan analisa ulang terhadap situasi dengan melakukan pendekatan yang kedua, dan seterusnya.
Dalam buku lain diterangkan macam-macam pendekatan pengelolaan kelas, yaitu:
1)      Pendekatan kekuasaan,
2)      Pendekatan kebebasan,
3)      Pendekatan keseimbangan peran,
4)      Pendekatan pelajaran, dan
5)      Pendekatan suasana emosi dan sosial.

 F.   Keterampilan Pengelolaan Kelas


Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru menciptakan  dan memelihara kondisi belajar yang optimal mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Dan setiap guru yang masuk ke dalam kelas, maka pada saat itu pula ia menghadapi dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan masalah pengajaran dan masalah manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha untuk membantu anak didik dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara langsung, sedangkan masalah manajemen untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa, sehingga proses interaksi edukatif dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Beberapa prinsip-prinsip penggunaan keterampilan pengelolaan kelas, antara lain:
1)  Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas, begitu juga juga dengan disiplinnya peserta didik akan memudahkan dalam menerima pelajaran yang disajikan seorang guru.
2)  Tantangan
Penggunaan tantangan atau kata-kata kan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3)  Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya dan interaksi belajar-mengajar yang bervariasi merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan kelas yang kondusif. Dengan adanya variasi menghindari kejenuhan para peserta didik dalam prosse pembelajaran.
4)   Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, mengajar dan mendidik menekankan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan hal-hal yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik  yang positif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalnnya proses interaksi edukatif.
5)   Penekanan disiplin diri
Tujuan dan akhir pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri, karena itu guru sebaiknya memotivasi anak didiknya untuk melaksanakan disiplin diri dan menjadi teladan.

BAB III
KESIMPULAN

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Teknik-teknik pengelolaan kelas dapat digolongkan ke dalam teknik preventif dan tekhnik kuratif. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan teknik kuratif adalah tekhnik untuk mengurangi tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan kegiatan belajar mengajar.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan, secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah :
“ Penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas, fasilitas yang ddisediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa ”.
Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku anak didik adalah :
1)  Kurang kesatuan misalnya dengan adanya kelompok-kelompok klik-klik dan pertentangan jenis kelamin.
2)  Tidak ada standar prilaku dalam bekerja kelompok. Misalnya : ribut, bercakap-cakap, pergi kesana kemari, dan sebagainya.
3)  Reaksi negatif terhadap anggota dalam bekerja kelompok, misalnya: ribut, bermusuhan, mengucilkan dan merendahkan kelompok bodoh.
4) Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannnya, menerima, mendorong perilaku anak didik yang keliru.
5) Mudah mereaksi ke hal-hal negatif/ terganggu, misalnya: bila didatangi monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebagainya.
6) Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya: dalam lembaga yang alat-alat belajarnya kurang, kekurangan uang, dan lain-lain.
7) Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya.
Beberapa prinsip-prinsip penggunaan keterampilan pengelolaan kelas, antara lain:
1)      Kehangatan dan keantusiasan
2)      Tantangan
3)      Bervariasi
4)      Penekanan pada hal-hal yang positif
5)      Penekanan disiplin diri.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik, Jakarta: PT Rineka Cipta,2000
________, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Surabaya: PT Rineka Cipta,
________, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Rineka Cipta,
Fathurrahman, Pupuh. Strategi Belajar Mengajar , Bandung: PT  Refika Aditama, 2007
Hasibuan, J.J. dkk., Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rohani, Ahmad. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta: Quantum Teaching, 2005

Senin, 20 Oktober 2014

Cara Membaca Kitab Gundul

Apakah  anda ingin bisa cepat baca kitab gundul / kitab kuning / kitab klasik ,,,, ?
Maka beberapa syarat dan ketentuan dibawah ini harus terpenuhi :
1. Bisa bahasa Arab
2. Bisa Ilmu alat ( Nahwu / Shorof )
3. Ada kemauan kuat

Dari 3 syarat diatas manakah yang sudah terpenuhi dari diri anda ,,, ???

1. Jika sudah bisa bahasa Arab maka kemungkinan besar anda akan dapat cepat bisa membaca kitab kuning.
2. Kurang bisa bahasa Arab tp sudah bisa ilmu alat maka kemungkinan besar anda akan dapat cepat bisa membaca kitab kuning.
3. Kurang bisa bahasa Arab dan ilmu alat tp hanya punya kemauan kuat maka kemungkinan besar anda akan dapat cepat bisa membaca kitab kuning.
4. Kurang bisa bahasa Arab,ilmu alat dan kurang kemauan maka kemungkinan besar anda akan dapat cepat bisa membaca kitab kuning jika dibacakan orang   hehe


Jika sudah sedikit banyak bisa bahasa Arab dan ilmu alat maka 4 hal ini harus diperhatikan dalam membaca kitab kuning :
1. Ketahui kedudukan kalimatnya ( Mubtada'kah ? , Khobarkah ? , Failkah ? , Maf'ulkah ? , atau yg lain )
2. Ketahui I'rob kalimatnya ( Rofa' , Nashob , Khofad/jer atau Jazem ? )
3. Ketahui bentuk kalimatnya ( Isim mufrod,tasniyah,jama',munshorif,ghoiru munshorif,atau fi'il ? )
4. Ketahui tanda I'robnya ( Dengan harokat atau huruf )

Untuk mengetahui nomor 1 dan 3 maka dengan menggunakan otak yang cerdas yakni dengan mempertimbangkan mana kedudukan / bentuk kalimat yang lebih cocok dengan kalimat yang anda baca. Sedangkan untuk yang nomor 2 dan 4 maka sesuai dengan rumus yang ada pada kitab alat yang sudah anda pelajari.
Jika ke-4 urutan tersebut telah diketahui maka dengan mudah anda akan dapat membaca kitab kuning.
Selamat mencoba ,,,,,, !!!!!
Salam Semangat